Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 Mei 2020

Pengelolaan Kelas dalam Tata Ruang Dan Organisasi Kelas



1) Penataan Ruang dan Lingkungan Belajar
      
       A.    Penataan Ruang Belajar
           Menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, perlu memperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas atau ruang belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak didik duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa. Dalam pengaturan runag belajar, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1)      Ukuran dan bentuk kelas
2)      Bentuk serta ukuran meja anak didik
3)      Jumlah anak didik dalam kelas
4)      Jumlah anak didik dalam setiap kelompok
5)      Jumlah kelompok dalam kelas
6)    Komposisi anak didik (seeprti anak didik yang pandai dengan anak didik yang kurang pandai, pria dengan wanita)

Bagi seorang guru sangat berperan penting memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai tingkat yang optimal dalam kegiatan pembelajaran kemampuan pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang harus dikuasai guru. Purnomo mengemukakan pendapatnya bahwa kelas merupakan ruangan belajar (lingkungan fisik) dan rombongan belajar (lingkungan emosional).
Lingkungan fisik meliputi :
1)       Ruangan
2)       Keindahan kelas
3)      Pengaturan tempat duduk
4)      Pengaturan sarana serta alat pengajaran
5)      Fentilasi dan pengaturan cahaya

Lingkungan sosio emosional meliputi :
1)      Tipe kepemimpinan guru
2)      Suara guru
3)      Sikap guru
4)      Pembinaan hubungan yang baik

Adapun tujuan pengaturan atau pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal didalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu guru juga dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.

     B.     Penataan Lingkungan Belajar
Pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif merupakan pembelajaran yang tidak hanya terpaku menggunakan satu pendekatan saja, tetapi dengan menggunakan berbagai macam pendekatan. Aktif yang dimaksudkan disini adalah dimana siswa belajar dalam situasi yang memungkinkan potensinya dapat dikembangkan untuk berproses dan menghasilkan karya. Kreatif yaitu adanya karya yang memiliki tujuan yang sama tetapi dengan bentuk kreasi yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Efektif maksudnya adalah pembelajaran yang mendorong aktivitas dan kreatifitas siwa untuk mencapai suatu tujuan.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa salah satu faktor penting yang menentukan hasil belajar adalah lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada disekitar siswa. Lingkungan belajar tersebut dapat bersifat fisik, misalnya ruang kelas, kebersihan kelas serta sarana dan prasarana lainnya. Lingkungan kelas juga dapat bersifat non fisik, misalnya interaksi, ketenangan, dan kenyamanan. Adapun cara mengatur lingkungan fisik yang kondusif untuk siswa :
1)      Pengaturan ruang kelas supaya lebih nyaman. Ruang kelas harus memiliki jendela dan fentilasi yang cukup sehingga terjadi pergantian udara secara bebas.        
2)      Pengaturan dan penataan terhadap Alat peraga dan sumber belajar        
3)      Melakukan pengaturan terhadap kegiatan menjaga kebersihan kelas
4)      Pengaturan kreatifitas dinding kelas agar tercipta keindahan dikelas
5)      Pajangan kelas
6)      Sudut baca/perpustakaan
7)      Menghindari kebisingan
8)      Sediakan tempat bersosialisasi

Cara mengatur lingkungan non fisik sebagai berikut :
1)      Interaksi siswa dengan guru serta siswa dengan siswa lainnya
2)      Membuat aturan, tata tertib, etika yang disepakati oleh semua siswa
3)      Kenyamanan kelas sebagai tanggung jawab bersama
4)      Menyeimbangkan pujian dan kritik
5)      Membangun energi kelas
6)      Disiplin kelas
7)      Refleksi

2) Organisasi Kelas
A. Pengertian organisasi kelas
        Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni dalam penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama, dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Mengorganisasi adalah pekerjaan yang dilakukan seorang guru dalam mengatur dan menggunakan sumber belajar, dengan maksud mencapai tujuan belajar dengan cara yang efektif, efesien dan sehemat mungkin.
        Dengan begitu melatarbelakangi terbentuknya Organisasi kelas yang merupakan wujud dari cara guru mengorganisasi kelas. Organisasi kelas merupakan bentuk pembagian tanggung jawab secara horizontal oleh guru terhadap siswanya di kelas kepada perwakilan  yang telah di beri tanggung jawab dan kepercayaan untuk mengurus kelas oleh teman-teman sekelasnya dan saling berkoordinasi. 
Organisasi kelas ada untuk dapat meciptakan kegiatan sebagai berikut:
1)     Setiap murid dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kelas, guru hanya sekedar memberi petunjuk dan bimbingan agar program atau kegiatannya sejalan dengan kurikulum.
2)      Murid diberi kesempatan dalam pembagian tugas-tugas untuk kepentingan kelas.
3)    Bila guru atau wali kelas berhalangan, bagi dan serahkanlah kepercayaan berupa tanggung jawab mengatur rumah tangga dan disiplin kealas diantar murid.
4)   Motivasi agar setiap murid selalu bersedia mengatur kelasnya melalui kegiatan rutin, misalnya membersihkan kelas, papan tulis dan lain-lain.
5)        Kembangkanlah kesediaan bekerjasama dalam setiap kegiatan.
6)     Susunlah bersama murid tata tertib dan disiplin kelas serta bentuklah pengurus kelas yang bekerja selama 1 tahun ajaran.

7)      Doronglah agar murid secara terus menerus ikut memikirkan kegiatan kelas dan berani mengusulkannya untuk dilaksanakan bersama didalam atau diluar kelas.

           Organisasi kelas mengharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik karena Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan (Sense Of kolektive) merupakan kondisi yang sangat penting artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis. Oleh karena itu, setiap murid harus memiliki perasaan diterima (Sense of membershif) terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas. Perasaan inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab (Sense of respsibility) terhadap kelasnya. Sikap ini akan tumbuh dengan baik apabila dilakukan kegiatan diatas dalam pengorganisasian kelas.

B.  Bentuk Organisasi Kelas
       Bentuk Organisasi kelas ini dapat di sesuaikan berdasarkan keinginan dan kesepakatan kelas tersebut namun secara umum kita dapat mengetahui yaitu:
1)      Guru , sebagai wali kelas
2)      Ketua Kelas
3)      Wakil Kelas
4)      Seketaris Kelas
5)      Bendahara Kelas

       Masing-masing yang menjabat menjadi pengurus kelas tersebut memiliki kewajiban da tanggungjawab  yang telang di percayakan anggota kelas lainya kepada mereka sebagai yang terpilih. Organisasi kelas tersebut saling berkoordinasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara vertikal.

3) Aturan-aturan Kelas
                 Peraturan dan tatatertib merupakan sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa. Peraturan merujuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang harus dipenuhi siswa. Banyak peraturan berbeda yang dimungkinkan, tetapi sekumpulan peraturan yang terdiri dari empat hingga delapan peraturan seharusnya memadai untuk mencakuk peraturan-peraturan yang paling penting. Berikut ini merupakan empat peraturan umum yang meliputi perilaku di ruang kelas:
1)      Hormati dan bersikap sopan kepada semua orang.
2)      Bergegas dan bersiap-siaplah untuk pembelajaran dikelas.
3)      Simaklah dengan seksama sementara guru ataupun siswa lainnya sedang bicara.
4)      Patuhi seluruh peraturan sekolah.

          Peraturan-peraturan tersebut atau yang serupa sering di temukan di ruang kelas yang di kelola dengan baik, walaupun peraturan tersebut sebaiknya tidak di anggap sebagai daftar yang mutlak. Mungkin guru memutuskan membuat peraturan lain (seperti: peraturan yang melarang perilaku spesifik) atau kalimat yang berbeda, mereka lebih suka membuat lebih banyak peraturan dengan perincian lebih besar.
          Guru dapat melibakan para siswa dalam pembahasan mengenai peraturan kelas dengan meminta saran dari mereka dan meminta mereka menyebutkan spesifik yang sebaiknya dilkukan setiap orang untuk menciptakan iklim yang bagus bagi pembelajaran, yaiu ikim dimana para siswa merasa nyaman untuk turut serta. Para siswa mungkin secara sukarela mengajukan saran dan Guru merangkum pendapat-pendapat tersebut dalam satu panduan umum.
          Partisipasi siswa dalam diskusi seperti itu sangat menguntungkan karena diskusi itu memperlihatkan alasan di balik panduan tersebut dan penerimaannya. Pembuatan peraturan juga dapat diikuti oleh permainan peran dari setiap peraturan yang di buat, permaina peran sangat penting bagi pemahaman para siswa mengenai peraturab tersebut.
Seorang guru yang membuat peraturan dan prosedur yang masuk akal, yang menyediakan sebuah alasan yang dapat dimengerti bagi peraturan tersebut, dan yang menegakkan peraturan tersebut secara konsisten akan mendapati bahwa sebagian besar siswa akan dengan senag hati mematuhi peraturan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapakah nama anda ?